Halaman

Minggu, 09 Maret 2025

Viral tagar #savecasn2024 Tahap 1

Beberapa hari ini, ramai dan Viral tagar #SAVECASN2024 #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK di berbagai platform media sosial. Selain itu ada juga petisi dengan link https://www.change.org/p/berikan-percepatan-pengangkatan-cpns-pppk-tahap-1-2024 Hal ini membuat saya merasa perlu untuk turut ikut menyuarakan nya melalui tulisan ini.

Tagar dan petisi yang sekarang sedang viral tersebut adalah bentuk keresahan para peserta yang sudah dinyatakan lulus seleksi ASN 2024 Tahap 1. Mereka berjumlah ratusan ribu jiwa yang terdiri dari CalonPNS Kementerian, Calon PPPK Guru, teknis, dll. Bahkan ada Sebagian dari mereka yang sebenarnya sudah dinyatakan lulus seleksi CASN semenjak tahun 2021 (4 tahun yang lalu) termasuk saya sendiri yang masih bertahan sebagai guru non-asn yang mulai mengajar dari tahun 2013 silam.

#SAVECASN2024 #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK

Tagar dan petisi tersebut mulai menggema dan menjadi viral di jagad maya sehari setelah KemenpanRB melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi 2 DPR pada Hari Rabu Tanggal 05/03/2025 dengan hasil berupa rencana akan mengangkat para peserta tersebut secara serentak pada bulan dan tahun yang berbeda dari timeline jadwal awal saat pendaftaran CASN di tahun 2024.

Hasil dari RDP tersebut sekilas menyatakan bahwa KemenpanRB dan DPR sepakat bahwa pengangkatan para Calon ASN 2024 yang telah lulus pada tahap 1 adalah akan dilakukan di bulan Oktober 2025 (Bagi CPNS) dan di bulan maret 2026 (Bagi CPPPK). Hal ini tentu mencederai dan menyakiti hati ratusan ribu peserta yang lulus setelah melewati berbagai tahapan seleksi CASN 2024 Tahap 1. Mereka sejatinya sudah  bisa diangkat sesuai dengan jadwal awal atau selambat-lambatnya diangkat sebelum pertengahan tahun 2025. Hal inilah yang membuat mereka semua merasa didzolimi, resah, marah, kecewa, sedih, dll. Sehingga muncul petisi dan tagar #SAVECASN2024 #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK di hari-hari ini.

Bukan tanpa alasan mereka marah. Pasalnya, imbas dari kesepakatan RDP tersebut praktis berpotensi akan membuat Sebagian besar dari mereka menjadi bingung dan kelaparan selama berbulan-bulan lantaran efek menunggu pengangkatan di tahun 2026 yang masih belum jelas dan masih gelap tersebut. Padahal banyak dari mereka ada yang sudah berusia senja dan memiliki tanggungan keluarga, anak, isteri, serta ada yang sebentar lagi memasuki usia pensiun.

Menunggu pengangkatan dari semenjak pengumuman kelulusan di tahun 2021 bukanlah perkara mudah. Tentu banyak dari mereka yang sudah tidak bekerja atau mengajar lagi karena kurangnya jam mengajar. Sembari menunggu pengangkatan di tahun ini, banyak dari mereka yang pastinya berusaha mencukupi kebutuhan hidup dengan bekerja serabutan. Bahkan informasi terakhir, banyak dari para guru yang terjerat pinjaman online (pinjol). Barang-barang di rumah mereka juga sudah pasti banyak yang sudah ludes terjual untuk bertahan dalam rangka untuk mengisi perut. Namun, dengan adanya hasil RDP antara KemenpanRB dengan Komisi 2 di bulan suci Ramadhan Tanggal 05/03/2025, Pemerintah malah terkesan meminta mereka yang sudah dinyatakan lulus seleksi ASN 2024 Tahap 1 (Bagian dari Rakyat Indonesia) untuk berpuasa lagi selama setahun lebih. Padahal tentu sudah tidak ada lagi barang-barang yang bisa dijual di rumah mereka saat ini.

Wajar saja bila banyak dari mereka yang mendadak meradang berjamaah karena memang mereka telah lolos seleksi dari tahun 2021 dan sejatinya tinggal diangkat menjadi ASN pada pertengahan tahun 2025 ini. Tapi ternyata saat ini Nasib mereka seperti di gantung oleh sebuah kebijakan dari pemerintah yang bisa jadi kurang menguntungkan bagi mereka dan keluarga mereka di waktu yang akan datang. Seolah kesabaran mereka dari tahun 2021 tersebut hanyalah hembusan angin lalu.

Selain tagar #SAVECASN2024 #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK dan petisi yang merupakan bentuk keresahan para peserta yang sudah dinyatakan lulus seleksi ASN 2024 Tahap 1 terhadap pemerintah, baru-baru ini ada juga kabar tentang akan adanya AKSI TURUN KE JALAN dengan jumlah yang besar dalam waktu dekat. Yups, Kalau bukan mereka sendiri yang turun ke jalan lantas siapa lagi yang akan membela hak-hak mereka yang seharusnya sudah bisa mereka dapatkan tidak lama setelah Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 ini. Mungkinkah akan ada pahlawan kesiangan yang tiba-tiba muncul sambil mengendarai kuda putih? Entahlah. Namun yang pasti bilamana sampai terjadi pengangkatan yang melenceng jauh dari timeline jadwal di awal pendaftaran seleksi CASN 2024, hal tersebut merupakan sebuah potret kebijakan dari Pemerintah yang kurang berpihak kepada Rakyat (seperti mereka) serta tidak bisa menghargai jerih payah dan usaha rakyat (seperti mereka).

#SAVECASN2024 #TOLAKKEBIJAKANTMTSERENTAK #SAVECASN2024TAHAP1 #SAVECPNS2024 #SAVECPPPKS2024

 

Pemalang 08/03/2025

ZENIHUDDIN,S.Pd.,G.r

Minggu, 19 Januari 2025

Pembuatan SKCK di Polres Pemalang

Saat ini tanggal 18-01-2025, saya baru saja sampai di kantor guru, hanya beberapa guru yang sudah hadir di kantor. Suasana pagi ini masih terasa dingin setelah semalaman di guyur hujan tipis-tipis. Mumpung saat ini saya sedang ada sedikit waktu sebelum bell masuk kelas berdering, jadi mungkin ada baiknya saya gunakan untuk menuliskan pengalaman saya selama pembuatan skck kemarin di polres pemalang.
-
Kemarin hari Rabu tanggal 15-01-2025 Saya ke polres pemalang pagi-pagi sekali. Sebelum berangkat, saya sudah mempersiapkan fotocopy dokumen-dokumen yang mungkin saja diperlukan sebagai syarat pembuatan SKCK. Semisal Fotocopy ijazah terakhir, fc KTP, fc Kartu Keluarga, keaktifan BPJS kesehatan dan  empat lembar pas foto ukuran 4x6.
Saya sempat mendokumentasikan momen pembuatan SKCK. Setelah memakai pakaian rapi (versi saya), saya mengendarai sepeda motor menuju polres pemalang. Dari rumah saya butuh waktu sekitar 10-15 menit untuk sampai ke polres pemalang. Setelah sampai, saya masuk lewat gerbang sebelah timur melewati pos penjagaan menuju tempat parkir. Di sana sudah banyak orang. Bukan hanya para polisi tetapi juga banyak dari kalangan calon PPPK. Betul, kebanyakan mereka adalah para peserta seleksi PPPK tahun 2024 yang telah dan sedang di dalam tahap pemberkasan atau pengisian DRH. Oleh karenanya mereka berbondong datang ke polres pemalang untuk membuat SKCK sebagai salah satu syarat pemberkasan. Saya melihat banyak dari mereka ada yang datang dari kalangan pelamar teknis. Namun juga ada  beberapa yang dari dari kalangan guru non-asn seperti saya.
Setelah memarkirkan sepeda motor, saya bergegas langsung melangkah menuju bagian depan gedung polres pemalang menuju pintu masuk bagian informasi yang trnyata sudah dipenuhi oleh para pemohon pembuatan SKCK. 
Di dalam ruang informasi ada banyak orang sedang duduk sambil menulis. Saya mendekati dua orang polisi pria dan polisi wanita yang berada di desk administrasi untuk menanyakan perihal pembuatan SKCK. Menurut nformasi dari polisi wanita, pembuatan SKCK ternyata ada 2 jenis yaitu pembuatan baru dan perpanjangan. Saya juga sempat memfoto pamflet syarat permohonan pembuatan SKCK baru dan lama.
Saya ingat beberapa bulan lalu juga pernah membuat SKCK untuk persyaratan PPG Piloting tahap 1 periode 2 di polsek pemalang, dalam hati mungkin tidak ada salahnya membuat perpanjangan SKCK saja. Namun setelah saya tanyakan ke polisi tersebut ternyata Polres tidak bisa membuat perpanjangan SKCK dari polsek. Alhasil saya memilih membuat permohonan SKCK baru dan diberi blanko berkas daftar pertanyaan permohonan pembuatan SKCK untuk diisi dengan pulpen. Daripada mengisi berkas tersebut di polres, saya memilih ijin untuk membawa berkas tersebut ke rumah sekalian untuk mengambil fotocopy Akte Lahir yang tertinggal. Setelah diijinkan polisi wanita tersebut, saya keluar dan langsung menyalakan dan memacu kendaraan menuju rumah untuk mengambil fotocopy Akte lahir sekaligus mengisi berkas pertanyaan. Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke rumah karena jarak polres dan tempat tinggal saya termasuk dekat.
Sekitar jam 9 pagi, semua pertanyaan sudah saya isi dan saya kembali bersepeda motor kembali menuju polres pemalang. 
Saat baru masuk melewati gerbang, saya dihadang oleh seorang polisi muda berpakian brimob. Polisi tersebut meminta saya untuk memarkirkan motor di luar polres tepatnya di seberang jalan saja. Namun saya menjawab bahwa tadi pagi sebenarnya saya sudah datang hanya saja ada yang tertinggal dan hanya perlu memasukkan berkas saja. Polisi tersebut kemudian mengijinkan dan mempersilahkan saya masuk barangkali masih ada ruang di tempat parkir. Setelah berterimakasih, saya lanjut menuju tempat parkir dan melangkah ke ruang administrasi. Di sana saya memberikan berkas yang sudah saya isi serta mendapatkan nomer antrian setelah membayar Rp 30.000,- . Saya beranjak ke belakang mencari tempat duduk kosong dan menunggu dengan nomer antrian 70. 
Di sekitar saya dipenuhi orang-orang ada yang duduk dan berdiri mereka semua sedang mengantri. Setelah beberapa saat tibalah waktu saya dipanggil, SKCK saya dengan keperluan "SYARAT USUL NI PPPK" sudah jadi dengan lampiran 1 pas foto yang dikembalikan. Saya bersama beberapa orang yang baru menerima SKCK kemudian berjalan keluar Polres untuk mengcopy SKCK kami.  Alhamdulillah ada salah satu orang baik dari mereka mbayari kami berempat di tempat fotocopyan.
Setelahnya saya masih harus kembali untuk meminta legalisir di ruang informasi. Saya kembali menunggu untuk kesekian kalinya.
Setelah menunggu beberapa saat, nama saya dipanggil. Sayapun ke depan menuju polisi wanita dan menerima 5 lembar legalisir SKCK dengan biaya Rp 0,-.
Sekian cerita saya terkait proses pembuatan SKCK di polres Pemalang di bulan Januari 2025 menjelang libur puasa. Semoga ada manfaatnya bagi yang akan membuat SKCK baik untuk melamar kerja atau untuk keperluan positif lainnya. 
Terimakasih 

Note :
Tulisan di atas diselesaikan tidak dalam satu waktu. Penulisannya dilakukan secara bertahap dari pagi hari di kantor guru sekitar 15 menit dan dilanjut kemudian di saat-saat ada waktu kosong.

Selasa, 14 Januari 2025

Kebahagian Hidup

Pagi hari ini 14 Januari 2025 adalah hari yang menyenangkan. Saya sempatkan diri untuk menulis untuk blog saya yang memang sudah lama tidak ada postingannya. Pagi ini terasa sejuk karena memang sedang musim hujan dan tadi malam juga kemungkinan hujan gerimis. Hari ini saya juga tidak pusing. Saya sangat suka kesejukan. Namun biasanya setiap dikelilingi udara dingin, kepala saya menjadi pusing. Intinya hari ini patut rasanya saya berucap syukur untuk pagi hari yang sejuk dan terasa menyenangkan ini. Semoga siapapun yang membaca tulisan ini juga diberikan kesejukan yang menyenangkan sebagai awal untuk menjalani kehidupan yang memang butuh perjuangan.
Adakalanya perjuangan atau usaha yang kita jalankan untuk mencapai tujuan seringkali tidak sesuai harapan dan mengundang rasa kecewa, sedih, yang berujung mengurangi kebahagiaan hidup.
Hal ini tentu seringkali dialami oleh semua manusia pada umumnya. Termasuk saya sendiri yang seringkali diharuskan untuk melewati jalan yang penuh tantangan yang berujung kurang menggembirakan. Saat menemui jalan tersebut, Hanya ada dua pilihan yang bisa saya ambil, pertama saya ambil jalan tersebut atau mundur (take it or leave it). Sekarang di umur saya yang saat ini hampir menginjak 40 tahun, tentu saya sudah diharuskan untuk bisa memilah dan memilih jalan mana yang harus di lalui dan jalan yang semestinya dihindari agar bisa mencapai tujuan tanpa harus merugikan dan menjatuhkan pihak lain.
Di hari-hari ini, banyak sekali manusia yang menjalani hidup dengan jalan yang tidak lurus. Terkadang sampai harus menghilangkan hati nurani untuk mendapatkan gemerlap materi berkedok kebahagiaan.
Padahal pada akhirnya kebahagiaan bukan hanya tentang materi saja. Saya yakin masih ada hal-hal lain yang mungkin bisa dijadikan modal untuk mencapai kebahagiaan tanpa harus melalui jalan yang tidak lurus yang berpotensi membawa seseorang ke jurang kehinaan. Saya rasa cukup sekian dari saya.
Terimakasih sudah membaca sedikit tulisan dari saya di pagi yang sejuk ini.

Kamis, 01 Desember 2022

Mendapat Kado dan Medali dari Peserta Didik setelah Hari Guru Nasional 2022

kemarin hari Senin pagi tanggal 28 November 2022, Saya mendapatkan kejutan dari beberapa peserta didik yang mendadak berjubel menyeruak masuk ke dalam kantor guru dengan menyerahkan sebuah bingkisan Kado dan sebuah Medali bertuliskan “Best TEACHER Ever” kepada saya. Sejenak setelah itu saya tidak tahu lagi harus berkata apa. Namun pada akhirnya saya hanya bisa berucap “Terimakasih” atas Kado dan Medalinya. Mereka bilang kedua barang tersebut adalah untuk saya dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada tanggal 25 November 2022 kemarin.

Sebenarnya bukan tanpa alasan saya mendadak sejenak tidak tahu harus berkata apa. Namun kenyataannya adalah bagaimana mungkin seorang Guru biasa tanpa skill multitalent seperti saya ini bisa mendapatkan Medali bertuliskan “Best TEACHER Ever” dari para Peserta Didik? Mbok Yo Apa tidak sebaiknya kata “Best” itu dihilangkan saja? Saya tidak habis fikir akan cara jalan penilaian dari para Peserta Didik tersebut. Sebagai Honorer yang sudah mengabdi selama sembilan tahun lebih tujuh bulan di Sekolah Negeri, saya diberi jatah oleh pihak Sekolah untuk berangkat tidak sampai enam hari dalam satu minggu dengan menempuh perjalanan waktu antara 45 sampai 60 menit untuk sampai ke Sekolah mereka, saya bukan salah satu pembina pramuka, saya juga bukan individu yang (cekatan, luwes, lihai berorganisasi, pandai berargumentasi dan doyan Outdoor Activities), saya juga sadar diri bukanlah seorang guru multitalent, bahkan public speaking skill yang saya miliki saat ini masih jauh di bawah kata standard.

Alhasil setelahnya, Sempat juga muncul beberapa fikiran kurang positif karena saya merasa belum pantas menerimanya. Namun, untung saja fikiran-fikiran tersebut segera saya tepis sehingga tidak menjadi-jadi dan berekskalasi  menjadi bermacam tafsir negatif. Yang pasti saya sangat berterimakasih sekali kepada Peserta Didik berinisial “D” beserta teman-temannya yang telah memberikan Kado tersebut dan kepada Peserta Didik (Saya lupa siapa) yang telah memberikan Medali tersebut. Saya menganggap Kado dan Medali tersebut pastilah bisa jadi mewakili suara hati semua atau sebagian Peserta Didik yang ada di Sekolah tempat saya bekerja (saat ini), dan kedua benda tersebut tentu akan saya anggap lebih berharga ketimbang sebutir Emas. Jikapun barangkali suatu saat nanti ada seorang Kepala Daerah atau seorang Menteri Pendidikan memberikan saya beraneka Medali Emas, tetap akan saya pajang dan letakkan Medali bertuliskan “Best TEACHER Ever” tersebut pada tempat yang paling tinggi di dalam lemari kaca antik saya kelak (InsyaAllah). Hal ini juga adalah sebagai bukti anggapan bahwa “Meskipun kumal, tempat topi adalah di atas kepala sedangkan tempat sepatu tetaplah di bawah kaki meskipun mahal harganya” adalah benar adanya.

Sekali lagi saya menyampaikan rasa terimakasih kepada Peserta Didik yang telah masuk ke dalam kantor Guru kemarin mewakili suara teman-temannya yang lain seraya  memberikan Kado dan Medali tersebut kepada saya. Semoga isi dari Kado mereka mampu meringankan langkah saya di dalam meniti dan menjalani kehidupan yang terkadang memang tidak harus cantik.

Saya juga berterimakasih untuk Catatan Kecil serupa Do’a di dalam Kado tersebut yang ternyata bisa datang lebih cepat ketimbang Do’a dari para Bandit-bandit berdasi yang duduk asik di kursi empuk Negeri ini. Saya berharap para Peserta Didik bisa tetap semangat belajar, dan berupaya menumbuhkan sembilan nilai integritas (jujur, mandiri, bertanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras) agar terselamatkan dari akibat perilaku koruptif di masa mendatang. Demikian, Semoga juga kelak mereka bisa meraih sukses tanpa harus menjatuhkan pihak lain dan juga berguna bagi sesama.

Pemalang, 29 November 2022

Zenihuddin, S. Pd


Rabu, 26 Oktober 2022

Pilih tulisan atau gambar?

 

KomikStrip "Info PPPK"

Menurut saya efek penggunaan media (aksara) jauh lebih besar dalam rangka untuk penyampaian sebuah Ide ketimbang media visual (gambar). Tidak heran apabila penjualan berbagai informasi oleh penerbit buku, Koran, dan majalah kian laris bak kacang goreng setiap harinya. Bahkan keberadaan tulisan sudah lebih dulu dimanfaatkan oleh google supaya algoritma mesin pencariannya bisa berjalan maksimal sampai saat ini. Namun demikian bukan tidak mungkin di masa depan efek penggunaan gambar bisa jadi sampai sejajar dengan efek penggunaan tulisan dalam bidang teknologi khususnya untuk kebutuhan berselancar mencari informasi di dunia maya (internet), terlebih dengan Kemunculan AI (Artificial Intellegence) di dalam bidang teknologi tentu akan mempercepat proses transformasi efektifitas kegunaan media visual. Barangkali salah satunya adalah cukup dengan masukkan sebuah keyword maka akan tercipta (regenerated) sebuah gambar-gambar yang dibutuhkan yang merupakan hasil dari perpaduan kombinasi berbagai gambar oleh AI pada perangkat Laptop Komputer atau Smartphone terkini.

Bagi saya pribadi kegunaan gambar saat ini memang hanya sekedar untuk mendukung rangkaian kata dalam penyampaian sebuah ide. Contohnya saja saya saat ini sebagai seorang guru honorer atau non ASN (PPPK / PNS),  ketika mengajar di dalam kelas bahasa Inggris terkadang menggunakan media pembelajaran gambar visual namun hal tersebut hanya untuk sekedar pendukung atau penghias materi yang saya sampaikan kepada peserta didik supaya konsep materi esensial jauh lebih mudah ditangkap oleh peserta didik. Selebihnya peserta didik diharapkan mampu untuk mempelajari materi yang lebih detail serta kompleks melalui kegiatan dan praktek mandiri di luar jam pelajaran. Dugaan saya, fenomena kegiatan dengan menggunakan gambar di dalam kelas seperti yang saya terapkan di kelas bahasa Inggris tersebut juga kerapkali dijumpai di tempat lain, Sekolah atau tempat pendidikan lain, pada sebagian besar mata pelajaran, oleh guru yang berbeda. Sekalipun mata pelajarannya adalah matematika yang penuh gambar angka atau malah sekalipun mata pelajarannya seni menggambar itu sendiri namun boleh jadi gurunya dalam menyampaikan materi tentu lebih banyak dalam bentuk tulisan atau lisan dari pada gambar-gambar.

Fakta lain yang saya temukan terkait tulisan dan gambar adalah penggabungan keduanya seringkali lebih sulit untuk diwujudkan. Hal ini berdasarkan pengalaman saya sendiri ketika mencoba mengkomunikasikan ide dalam bentuk penggabungan keduanya. Misalnya saja ketika saya mencoba membuat sebuah komik strip dengan panel yang terbatas, sangat terasa sekali tingkat kesulitannya. Menggabungkan sastra (tulis) dengan seni (gambar) hingga berwujud komik positif memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih lagi bagi mereka yang tergolong selektif dengan tema – tema tertentu di dalam mewujudkan sebuah ide.

Terakhir, bagaimanapun juga sejelek-jeleknya bentuk sebuah pencapaian dalam hal positif, sejatinya memang perlu untuk dihargai. Bukan malah sebaliknya, pencapaian tersebut hanya menjadi bahan olokan serta dipandang sebelah mata hingga akhirnya meranggas oleh cibiran, ketidakpedulian.

Sebenarnya tidak ada salahnya apabila seseorang hanya menggunakan tulisan atau gambar saja untuk menyampaikan Ide karena keduanya ibarat lirik lagu dan music, keduanya saling melengkapi sebagai sarana untuk menyampaikan sebuah pesan/Ide secara elegan dan artistik.

Gimana? Pasti bingung ya bacanya?